Huh ! Untungnyaa....

Hari jumat, saat itu sekolah gue pulang cepet. Bukaan... bukan pulang cepet karena banjir, tapi pulang cepet karena hari itu hari terakhir gue UTS. Pulang sekolah, Gue ga langsung ke rumah. Gue malah diajak sama 2 temen gue, Fadhil dan Dayat. Saat itu gue ditantang adu PES di rental deket sekolah, dan yang kalah bayar rental. Gue masih buta skill mereka. Tapi, Gue pun mulai tertarik dan akhirnya berangkat.

Sampai di rental, Dayat mulai menyombongkan diri dengan mulai membeberkan prestasinya dalam game ini. Dia yang pernah juara PES di keluarga nya, menang telak lawan anak kelas 3 SD, dan masukin paku ke dalam botol dalam waktu 30 detik, entah apa hubungannya... Tapi itu yang membuat dia optimis main gratis pada saat itu. Singkat cerita, ternyata gue menang 4-3 lawan si "jago" itu. Iya, gue main gratis. Ini gue sebut less talk do more. Oke cerita ngadu PES sampai itu aja, soalnya inti dari cerita yg pengen gue share bukan tentang ini .

Sepulang dari rental, waktu Shalat Jumat tinggal sedikit lagi. Gue sama fadhil memutuskan mampir dulu ke Masjid yg ada di deket sekolah gue. Iya, Dayat ga ikut, dia nonmuslim. Gue pun langsung masuk ke masjid buat ngambil air wudhu. Disitu gue ketemu temen SMP gue dan gue pun nostalgia bentar, Hingga akhirnya wudhu yang seharusnya hanya memakan waktu 1 menit, membengkak menjadi 5 menit.

Selesai shalat, gue dan fadhil tidak langsung pulang. Gue ngadem dulu di masjid, diluar panas. Gue ngobrol-ngobrol seru, hingga akhirnya di masjid itu tinggal gue sama Fadhil. Sekitar 10 menit kemudian, muncul lah ibu-ibu berbaju muslim dan berkerudung biru masuk ke masjid untuk shalat. Gue hormatin, gue sama Fadhil pun akhirnya ngobrol dengan suara pelan kayak tentara mau nyergap osama bin laden. Lagi asik bahas hal-hal lucu. Tiba-tiba Fadhil ganti topik dan nanya :

" Fif, mati pas shalat bagus gak sih ? "
" Baguslah, khusnul khotimah. Itu bisa masuk surga... "
" Liat ibu itu dah ! "
" Kenapa emang ? "
" Daritadi ga gerak-gerak "

Saat itu posisi ibu itu sedang sujud dengan tangan membentuk huruf X di jidat nya. Gue pun mulai kepo..

" Sejak kapan ? "
" Lumayan lama.. "

Gue mulai khawatir dan gue pun mandi keringat. Gue liat Fadhil, dia pun basah... celana nya. Saat itu waktu menunjukan jam 13.10 WIB.

" Bener kan fif "
" Gue juga, lagian lu juga tadi tiba-tiba nanya khusnul khotimah "
" Pulang aja yuk fif ! "
" Bentar lagi deh, gue masih penasaran nih.. Tunggu sampai 13.30 ya! "

Ga kerasa... gue nongkrongin ibu itu udah 20 menit. Dia masih ga gerak, posisi masih sama. Sedangkan jarum panjang sudah menunjukkan angka 6.

" Belum gerak juga fif "
" Iya dil, feelling gue mulai ga enak Tunggu sampai 13.45 deh "

9 menit berlalu, belum ada pergerakan berarti dari ibu itu. Feeling gue pun makin ga enak, hingga akhirnya saat 13.40 WIB, gue denger suara batuk dari dalam masjid. Saat dilihat, akhinya ibu itu bangun. Gue sama Fadhil pun lega dan sontak bilang, Alhamdulillah... Kita pun selebrasi.

Gue kepo sama ibu itu karena gue takut ada De Javu dari pertanyaan Fadhil. Gue juga curiga karena posisi ibu itu sujud dengan posisi yang ga enak. Pikiran gue, ga mungkin ada orang yang bisa tidur nyenyak kalau posisi nya kayak gitu. Tapi berkat kejadian ini, gue jadi punya pengalaman yang memacu adrenaline dan lebih menegangkan dari naik jet coaster tanpa sabuk pengaman di Dufan, dan pengalaman yang bisa bikin gue buat bilang... Huh! Untungnya...



Comments