Negara kita, Punya kita




Suatu hari, Ronaldo, wisatawan dari portugal berniat pergi ke jakarta untuk mengunjungi Monas. Berjam-jam duduk di kursi pesawat membuat Ronaldo merasa lapar, hingga ia memutuskan untuk pergi mencari restoran sesampainya di bandara. Setibanya di restoran, ia langsung mengecek dompet. Namun ia cemas karena ternyata uang nya sudah tidak cukup untuk membeli makanan. Ternyata Ronaldo baru pertama kali ke jakarta dan tidak bisa bahasa Indonesia, sayangnya supir taksinya pun tidak bisa berbahasa inggris. Sehingga, Ronaldo sempat nyasar di jakarta selama 8 jam sebelum akhirnya sampai. Dengan begitu, Uang Ronaldo habis untuk bayar argo taksi, dan termaksa makan di warteg yang berada di seberang restoran.

Dari warteg, ia melihat warga-warga ibu kota berpakaian rapih baru saja keluar dari restoran dengan membawa minuman kaleng dan bungkus sampah, dan mereka langsung membuang sampah itu di selokan dengan seenaknya. Ronaldo yang heran mengapa orang itu membuang sampah sembarangan sedangkan ada tempat sampah di daerah itu pun mendekat dan bertanya.... ke orang di sampingnya (re: pelanggan warteg).

" Are they don't see the trash? "
" No, He is not stress "
" No no, Umm.. I mean why they do not throw trash in its place ? "
" Noo!! orang stress jangan dilempar toples! Dasar bule edan! "

Begitulah kira-kira kalo orang warteg ngobrol sama orang bule.


 Akibat percakapan yang ga nyambung itu, akhirnya Ronaldo memberanikan diri menghampiri orang yang membuang sampah itu dan bertanya,

" I'm sorry sir, Are you don't see the trash ? "
" Yes, i can see it "
" So, why you do not throw garbage in place ? "
" It is not practical, then definitely come janitor "
" Don't you think the result of this, sir ? Pollution, strong odors, and causing flooding. What you do not feel sorry for the people affected by floods every year? "
" Shut up! This is my country, You are not entitled to set me! "

 Bagi yang gatau artinya, cek aja di google translate ya. Jangan anggap gue jago, gue juga dari situ :p

Cerita kayak gitu udah biasa gue denger, dimana sang empunya (dalam hal ini warga indonesia) merasa 'masa bodo' sama lingkungannya sendiri, malah bule-bule kayak Ronaldo tadi yang justru bisa ngehargain negara orang lain yang bukan miliknya. Gue pernah nonton acara di tv yang temanya jalan-jalan, waktu itu episodenya si artis lagi jalan-jalan ke korea. Selama perjalanan, dia bener-bener ngikutin peraturan di korea, dari nyebrang di zebra cross, ga buang sampah sembarangan, sampe nyuciin kakinya siwon setiap jumat kliwon. Belakangan gue tau kalo siwon yang dimaksud bukan personil Suju, melainkan gembel di pasar dongdaemun (tanah abangnya korea). Ternyata perilaku si artis itu ada pengaruhnya dari kebiasaan warga sekitar juga, mereka bisa sabar ngantri untuk nyebrang di zebra cross dan naro sampah di sakunya sampe dia ketemu tempat sampah. Ini keren banget, cuy! Coba aja Indonesia kayak gini, pasti pemulung ga bakal kerja keras, pasti pemulung udah pake GPS buat tau dimana letak tempat sampah terdekat. Dan jakarta.... pasti ga bakal gini lagi.

Dari kejadian diatas, kita bisa narik kesimpulan kalo seandainya pemerintah bisa tegas dan rakyatnya ada kemauan, pasti semua jalan. "Perubahan hanya bisa dilakuin kalo ada kemauan dari semuanya untuk berubah" ( ini bukan kampanye partai lho, sumpah! ). Atas ide itu, gue punya beberapa tips yang bisa kalian coba untuk lebih bisa ngehargain Indonesia :



1. Sadar kalo Indonesia itu kaya


Iya, kaya. Bagi lo yang belum tau, Indonesia sekarang ini masuk 10 besar perekonomian terkuat di dunia, dan tahun 2020 rencananya (Aamiin) masuk ke anggota BRICS, yaitu anggota dengan negara yang perekonomiannya sama dengan Amerika Serikat. Tahun ini, negara yang termasuk anggota BRICS itu antara lain ; Brazil, Rusia, India, China, dan South Africa. Rencananya Indonesia bakal masuk didalamnya. Untuk itu, kita harus ngebantu negara untuk nambahin devisa dengan ngebeli produk dalam negeri (yg kualitasnya bagus).

2. Ngerasa Bangga

Coba deh lo bangga-banggain produk indonesia sama kayak lo bangga-banggain produk luar yang buruhnya ternyata dari Indonesia juga. Siapa tau dengan rasa bangga lo itu, bule-bule yang dateng juga jadi ikutan tertarik beli itu produk. Spekulatif aja! :)

3. Ngirit


Dari 2 tips awal yang gue kasih, mungkin ini yang biasa lo lakuin. Ngaku aja deh.. Meskipun ga jarang juga kok produk Indonesia harganya lebih mahal dari produk luar. Tapi tips ini tetep cocok untuk kalian yang ekonomi nya ga beda jauh sama gue, recommended! :) #NyariTemen


Tips gue diatas bermaksud untuk mengubah sikap orang Indonesia yang kebanyakan ga peduli sama negaranya sendiri. Mereka dengan enaknya buang sampah sembarangan, nyoret-nyoret fasilitas umum, beli produk luar negeri padahal kualitasnya ga jauh beda, dan makan di restoran asing. Itu jelas-jelas nambahin devisa mereka, sedangkan negara kita paling banyak dapet devisa cuma dari TKI TKW doang, itu pun banyak yang balik rugi gara-gara devisanya malah buat bayar tenaga kerja yang terancam hukum pancung. Malah gue sering liat bule-bule yang dateng ke Indonesia malah doyan makanan tradisional. Jadi jangan heran kalo ekonomi negara kita lagi ambruk gini, ini karena ulah kita juga. Gue pernah berdoa semoga menkokesra tau solusi yang tepat untuk masalah ini, dan jangan sampai salah urus lagi. Sembari menunggu solusi dari Menkokesra, alangkah bijaknya jika kita membantunya dengan mengubah atau setidaknya mengurangi kebiasaan kita, atau ikutin tips tadi :) Kalo diinget-inget, negara Cina dan Brazil bisa maju sampai sekarang ini karena pemerintah dan warganya lebih mengoptimalkan produk buatan negaranya. Gue sempet ngebayangin apabila Indonesia juga bisa kayak gini, pasti pemulung di komplek gue udah pada make lamborghini semua :) Tapi itu semua tentunya harus dimulai dari perusahaan-perusahaan dalam negeri yang bisa nyiptain produk yg ga kalah bagus dari luar negeri.

Buruh Nike ternyata dari Indonesia.















Bagi lo yang belum tau, ternyata merk sepatu nomer satu, Nike, itu buruh-buruhnya berasal dari Indonesia. Contoh lainnya, restoran CFC dan Jco Donuts. Kedua restoran ini adalah buatan Indonesia yang rasanya ga kalah sama KFC dan Dunkin Donuts :) Jadi menurut gue sih, orang Indonesia juga sebenernya bisa ngalahin produk luar negeri asalkan kita bisa percaya kemampuan mereka.

Jadi mulailah untuk bisa menghargai, mencintai, dan mengonsumsi produk sendiri. Selain bisa jadi tren positif dan nambah devisa. Perbuatan kita ini juga bisa jadi ajang promosi untuk Ronaldo-Ronaldo lainnya yang datang ke Indonesia :) Start now!


Comments