Generasi Muda Bisa Apa ?

Waktu itu gue lagi jalan ke TPS. Bukan.. TPS disini bukan Tempat Pencari Selingkuhan atau Tempat Pasangan Sayang-sayangan, tapi Tempat Pemungutan Suara. Iya, pas itu kebetulan hari pemilu sekaligus hari bersejarah. Karena untuk pertama kalinya gue ikut berpartisipasi dalam jalannya demokrasi di negeri ini. Gue jalan dengan ceria menuju lokasi pemungutan, lalu berhenti sejenak ketika melihat daftar nama-nama calon wakil rakyat yang nantinya bakal gue pilih sedang terpampang di whiteboard yang dipasang di depan TPS. Gue amati sejenak nama-namanya, tepatnya gelar di belakang namanya. Karena logika gue, orang yang pendidikannya tinggi, pasti akal sehat dan moralnya tinggi juga. Udah tau mana yang baik dan yang buruk. Dan gue cari nama yang gelarnya M.Hum dan M.Ag. Karena menurut gue, orang-orang dengan gelar S2 Hukum dan S2 Agama itu udah ngerti hukuman apa yang pantes untuk pelaku korupsi. Baik secara dunia maupun akhirat.

Ga perlu lama-lama gue amati, gue langsung masuk ke dalem lalu nyerahin surat undangan keikutsertaan pemilu ke panitia. Ga sampe dua menit nunggu, nama gue dipanggil untuk masuk ke bilik dan nyumbang suara... lewat surat tentunya. Sebenernya lewat microphone pun gue siap, tapi panitia kebetulan belum nyiapin jamban dadakan untuk persiapan kalo gue tiba-tiba nyanyi. Makanya ga jadi.

Di whiteboard depan TPS yang sebelumnya gue liat cuma ada daftar nama-namanya, tanpa dilihatin fotonya. Kalo di bilik suara, baru keliatan foto-fotonya. Terlihat foto bapak-bapak dan  ibu-ibu yang sepertinya udah sering nyalonin. Gue diam sejenak. Lalu hati gue menyimpan banyak pertanyaan, seperti :

Kenapa tua-tua semua ? 
Loh kok yang ini lagi ?
Bapak mana bapaak ?

Ketika gue selesai menentukan pilihan dan keluar dari bilik suara, iseng gue nanya sejumlah pertanyaan yang daritadi ada di benak gue ke bokap. Dan jawaban bokap adalah.... Emangnya, generasi muda bisa apa ?

Ngedenger jawaban itu, gue diem dan agak setuju karena waktu itu gue belum kepikiran jawabannya. Pikiran gue pas itu malah mengarah ke twitter, "Anak muda mah bisanya komentar lewat tweet doang.."

Jawaban bokap itu terus kepikiran sampe malemnya, nyampe akhirnya gue nemuin jawaban kalo generasi muda itu..... Pengharum nama Indonesia di kanca Internasional.

Dan inilah sekian pemuda dari banyak contoh :

Tim Olimpiade Fisika Indonesia
TOFI, meraih penghargaan di olimpiade fisika.











Bulan Mei 2011, tiga anggota Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI) meraih penghargaan di ajang 12th Asian Physics Olimpiad (APhO) yang diselenggarakan di Tel Aviv, Israel. Masih pada bulan yang sama, para pelajar Indonesia berhasil meraih penghargaan di ajang 18th International Conference of Young Scientist (ICYS) di Moscow, Rusia. Dalam ajang kompetisi antar peneliti muda itu, Indonesia berhasil mengumpulkan satu medali emas, dua medali perak, dan dua medali perunggu.

Bukan, bukan foto mantan.
                    













Namanya Irene Kharima Sukandar. Umurnya masih 22 tahun. Bulan Mei 2013 lalu baru aja dapet penghargaan utama dalam bidang olahraga catur di kejuaraan Alexander the Great open Championship yang diselenggarakan di Chalkidiki tanggal 7-14 Mei silam. Penghargaan lainnya yang ia dapat adalah Juara 1 Asian Continental Chess Championship di Vietnam tahun 2012, Juara 1 dan 2 Brunei Invitational IM Tournament 1 tahun 2010, The Best Woman Player pada Malaysia Open 2008 dan sederet prestasi menakjubkan lainnya lagi.


Erica Kaunang
Erica Kaunang, peraih Gold Honor Roll



















Bersekolah di Hunter Collage High School, Manhattan, New York, tahun 2012 dan 2013 ia meraih penghargaan Gold Honor Roll yaitu penghargaan untuk murid paling pintar di sekolahnya. Sekolah Hunter Collage High School memang merupakan sekolah yang diperuntukkan bagi anak-anak berotak encer alias jenius. Selain itu ia juga meraih pengharagaan Student Of The Month, Reader Of The Month dan masih banyak lagi. Erica Kaunang juga pernah mengirim surat kepada Presiden AS yang kala itu dipimpin oleh George W. Bush dan mengkritiki tentang kemanan negara dan penghentian peperangan di negara-negara yang sering terjadi perang. George W. Bush kala itu menyambut hangat surat Erica dan ia sangat menghargai aspirasi dari segala pihak. Bukan hanya itu, ia juga berkesempatan untuk diwawancara oleh majalah terkenal di dunia, Forbes.
Pembuat gelas braille















Walaupun kelihatan sederhana, penemuannya ini sangat membantu bagi para tunanetra serta mampu membuatnya menang dalam International Exhibition for Young Inventors (IEYI) ke-12 yang diselenggarakan di Thailand. Dari kelima peserta yang menyabet penghargaan serupa, remaja cantik ini dinobatkan sebagai pemenang termuda dalam ajang tersebut.


Dan masih banyak lagi. 


Karena kalo gue lanjutin, mungkin postingan gue kali ini udah jadi novel. Banyak banget pemuda-pemudi Indonesia yang mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Luar biasa!

Jadi, biarlah tokoh-tokoh berumur yang kenyang akan pengalaman mengurus negara ini hingga sesuai tujuan di pembukaan UUD 1945. Sementara generasi muda, juga fokus membantu memperkenalkan dan mengharumkan nama baik Indonesia di luar sana :)



Comments