Dua Dekade

Hari ini, tepat dua puluh tahun yang lalu. Saat yang membawa suka sekaligus duka, tangis haru sekaligus kecewa, menyambut sekaligus merelakan. Karena tepat hari ini di 20 tahun yang lalu, nyokap berhasil memperjuangkan gue untuk berada dan hidup di dunia Allah swt. Namun tepat di jam yang sama saat gue lahir, ayahanda nyokap gue izin kepada semesta untuk pulang. Seakan seperti takdir yang mengizinkan gue menggantikan almarhum kakek untuk mencicipi duniaNya. Gue datang, beliau pergi.

Dan saat itu, mungkin kehadiran gue sangat diharapkan mereka untuk mengobati kesedihan nyokap, yang harus ikhlas ditinggal ayahnya disaat yang seharusnya, beliau bisa memperlihatkan kedatangan gue ke almarhum ayahnya.

Namanya juga hidup ; ada yang datang, ada yang pergi. Tapi kalo situasinya kayak gitu..

That's more sad happen than drama.

Hari ini genap sudah usia gue menjadi 20 tahun.

Banyak hal yang gue lalui selama umur belasan tahun. Gak berasa banget. Sedih juga kalo diinget-inget lagi. Main petak umpet, main bola ujan-ujanan, main layangan, ngumpetin sendal temen tiap salat di musholla, nyuri buah ceri di pohon tetangga, dan masih banyak banget hal lain nya. Semua itu gak akan bisa gue lupain. Dan sulit untuk bisa diulang, tentunya.

Banyak hal-hal yang selalu gue impikan. Mencari dan menggalinya, hilang lalu meruntuhkannya, membangun yang baru, kemudian gali kembali. Mimpi gue selama belasan tahun, terlihat seperti itu.

Berawal dari cita-cita gue yang kepengen jadi pemain sepakbola setelah liat skill kerennya Ronaldinho dulu. Terus berganti jadi pemain bulutangkis, karena liat kehebatan Taufik Hidayat pada masa-masa itu. Apalagi momen pas dia naik podium, itu keren banget. Dan terakhir sempet pengen jadi penyanyi, karena ngeliat musisi di tv kayaknya enak, bisa nyanyi satu lagu tapi dibayar puluhan juta.

Tapi semua hal itu, selalu datang dan pergi. Awalnya suka, lama kelamaan bosen, akhirnya meninggalkan. Cita-cita gue selama belasan tahun, selalu ganti-ganti. Makanya sampe sekarang, gue masih gak tau nanti nya mau jadi apa -_-

Nyokap pernah bilang,

"Pilih cita-cita itu jangan ngeliat orang lain. Liat aja diri kamu sendiri, lalu ikuti kata hati. Kalo kamu suka dan beneran mau meraihnya. Kelak kamu bakal tau, yang kamu cita-citakan itu layak untuk kamu."

Sedangkan bokap berpesan,

"Pilih cita-cita yang benar-benar bikin hidup kamu bahagia, yang bikin kamu senang lakuinnya, bukan karena kepengen keren atau dipuji orang."

Iya, dari kedua pesan orang tua gue, gue mengambil kesimpulan bahwa cita-cita itu harus ikuti kata hati, dan membangunnya dari passion. Biar kerjanya seneng, dibayar, trus gak gampang stress. Bukan hanya saat meraihnya, saat mengejarnya pun kita akan terasa senang jika harus menggeluti sesuatu yang kita senangi.
Pendapat orang memang berbeda. Tapi yap, itu pendapat orang tua gue.

Mari berandai-andai sejenak..

Gue kepengen banget jadi penulis. Dimulai dari rutin nulis blog, sampe iseng ikutan lomba meskipun hasilnya gak pernah menang. Tapi gue yakin, sukses bukan untuk orang yang gampang nyerah. Makanya sampe sekarang, gue masih suka ngeblog sambil iseng ikutan lomba-lomba nulis.

Seandainya udah jadi penulis, gue bakal berusaha untuk berbagi hal yang bermanfaat lewat tulisan gue, bikin buku yang menghibur, lalu uang penjualan buku tersebut sekian persen nya disumbangkan untuk yang membutuhkan.

Gue juga pengen banget jadi pengusaha. Buka restoran indonesia yang gak kalah sama restoran asing, kualitas bintang lima, menu nya halal dan mutu terjamin, tapi harga kaki lima. Dan di setiap hari-hari tertentu, bakal ada event makan gratis bersama orang-orang yang membutuhkan ; entah yatim, piatu, dhuafa, dan orang-orang tunawisma.

Selesai.

Tapi selama belasan tahun lalu, gue ngerasa belum berbuat apa-apa untuk cita-cita gue. Gue masih sibuk nyari jati diri gue, apa passion nya, dan mana kata-kata motivasi yang selalu gue butuhin.

Belum lagi, selama umur belasan tahun, gue sama sekali belum pernah kerja. Fokus kuliah menjadi dalih dari susahnya nyari kerja magang. Setiap nyoba ngelamar, gue selalu dapet yang full time. Giliran dapet part time, tempatnya jauh banget, mahal di ongkos -_-

Sekarang gue baru aja masuk semester 4 kuliah, dan target pendek kali ini ; sebelum lulus, gue harus udah punya pengalaman kerja.

Bukan buat gue aja, tapi untuk orang tua juga. Pengen banget rasanya di umur 20 tahun ini, gue udah bisa nambahin penghasilan buat keluarga.

Disamping nyari kerja, gue juga mau nerusin project novel yang sempet dianggurin selama dua tahun. Akibat gak ada inspirasi. Selain itu juga mau lanjutin garap film pendek bareng temen-temen gue. Disana gue jadi penulis naskah sekaligus sutradara, kadang ngikut jadi pemain juga kalo kurang orang -_-

I'll explain to you..

Ini untuk semua yang baru juga menginjak usia 20 tahun...

Kata mario teguh, tanda dewasa adalah ketika satu per satu kebiasaan buruk kita sudah mulai bisa kita tinggalkan. Dan di umur 20 tahun ini, mari mulai menghapus kebiasaan buruk kita, gak usah semuanya, cukup satu-per-satu.

Anggap aja di usia belasan tahun lalu, adalah masa dimana kita masih sibuk mencari jati diri, meraba-raba, dan membangun mimpi kita. Sedangkan di usia sekarang, usia 20 tahun sampe seterusnya, adalah saat dimana kita sudah harus memanfatkan masa muda untuk mewujudkan mimpi yang sudah kita bangun dari belasan tahun yang lalu.

Mimpi itu akan terus disebut mimpi, kalo gak ada tekad untuk menjadikannya nyata.

Jadi, siap gak buat lebih serius lagi mikirin masa depan ? Buat wujudin apa yang udah ditargetin ? Buat buktiin kalo selama ini gak ngomong doang ?

Jawab : harus siap.

And the last post is,

It's time to say thanks to my parents, karena udah senantiasa membimbing gue sampai saat ini. Tentunya masih banyak yang belum dan harus dicapai, termasuk keinginan untuk ngeliat bokap dan nyokap nangis haru karena bangga.

Ada pesan dari mereka yang selalu gue inget,

"Kalo hidupmu mau sukses, jalannya simpel ; Berusaha dan berdoa, perbaiki dan perbanyak ibadahmu, jangan lupa sedekah."

Pesan mereka yang selalu gue inget. Gue bersyukur punya orang tua yang selalu membimbing dan memotivasi gue selama ini. Jadi gak perlu lagi nonton motivator di tv yang tayangnya seminggu sekali.
Karena udah ada mereka yang selalu hadir dan membimbing gue selama..

Dua Dekade.

Comments

  1. Baperin ceritanya, bro.
    Mampir ke gw yak bro: zulfaqoribrahim.blogspot.com

    ReplyDelete
  2. Baperin ceritanya, bro.
    Mampir ke gw yak bro: zulfaqoribrahim.blogspot.com

    ReplyDelete

Post a Comment