Bukan Sekedar Harapan





Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh semuanya!

Akhirnya setelah sekian lama gue gak nulis, sekarang punya waktu buat nulis lagi. Akibat udah jarang nulis juga, blog juga jadi jarang kebuka. Alhasil barusan pas gue buka, blog udah banyak sarang laba-laba dan ada gembel lagi tidur.

Sebenarnya istilah "gak ada waktu" itu sangat tidak tepat sih, karena yang benar terjadi adalah "gak ada niat". Padahal dulu tiap tahun, gue rajin banget bikin postingan. Bisa dilihat dari tahun-tahun sebelumnya, jumlah postingan gue di blog selalu meningkat per tahunnya.

Tapi di dua tahun belakangan ini, rasa malas nulis mulai menggebu. Sering banget udah tahu mau nulis apa, tapi pas buka laptop, malah kepikiran ngelakuin hal lain, misal mendadak kepengen beli saham google. Tapi karena gak ada duit, akhirnya gue sedih dan refleks menutup laptop.

Maka dari itu, untuk mengawali tahun 2020 yang penuh aura positif ini, izinkan gue memaksa diri buat mulai rajin nulis lagi. Berkaca dari cita-cita awal gue sejak masa kuliah, punya setidaknya satu buku yang bisa dibaca anak gue di masa tua nanti.

Biar nanti kalo anak gue nanya,

"Pah, dulu papah gimana sih orangnya ?"

Gue tinggal jawab,

"Baca aja buku papah" sambil bersantai di kursi goyang depan teras rumah.

Menghayal boleh dong... hahaha.

Ngomong-ngomong "menghayal", tentunya kata itu gak jauh dari "berharap". Dan ketika kita "berharap", maka kita harus "action" untuk "mewujudkannya". Dan kata-kata yang dicetak miring inilah yang mau gue bahas sekarang.

**********

Seperti yang kita ketahui bersama, kebiasaan orang-orang di setiap akhir tahun pasti selalu berlomba menyusun resolusi tahun depan, termasuk gue. Beragam resolusi diucapkan, dengan semangat baru khas awal tahun.

Meskipun setelah itu sering redup lagi hehe.

Begitupun gue, biasanya di tiap tahun, gue selalu menyusun resolusi yang spesifik. Bukan sekedar harapan, tapi lebih sebagai tujuan. Gue pernah menulis resolusi, akan menulis minimal satu postingan per bulannya disaat niat menulis gue masih kecil banget. Tapi karena itu sudah jadi tujuan, gue pun memaksakan diri dan akhirnya berhasil menjalankannya.

Tahun ini, disaat orang-orang berharap "ingin diberi kesehatan", "ingin dilancarkan rezekinya", "ingin semakin baik dari tahun sebelumnya". Gue berani menantang diri untuk menulis resolusi yang lebih spesifik berupa,

"Omset usaha berhasil tembus 3 juta/bulan."

Sekedar informasi, usaha yang sedang gue rintis kebetulan baru berjalan 2 minggu. Jangankan setahun, sebulan aja belum. Dapet orderan aja belum, udah pasang resolusi omset 3 juta per bulan aja.

Bisa dilihat, gue orangnya ambisius dan gak tau diri hehehe.

Mungkin itu juga yang ada di benak banyak orang ketika mendengar resolusi gue dan fakta bahwa bisnis nya itu baru seumur jagung.

Tapi yang ada di benak gue,

"Ini kan harapan. Jadi bebas dong, gak ada batasnya. Jadi kenapa kita harus takut berharap ?"

Bung karno pun pernah bilang,

"Gantungkanlah harapanmu setinggi langit, dan ketika harapan itu jatuh, maka engkau akan jatuh diantara bintang-bintang".

Maksudnya adalah, ketika lo berani berharap, maka lo akan mati-matian untuk mewujudkan harapan itu. Dan ketika harapan itu bertemu dengan kegagalan, lo masih punya rasa optimis untuk bangkit dan tahu apa yang harus diperbaiki untuk menghindari kegagalan yang sama. Kegagalan demi kegagalan itu lah, yang akan membawa lo pada harapan itu.

"Jangan pernah takut gagal, karena tidak ada keberhasilan yang dicapai tanpa merasakan kegagalan"




Tahun 2019 merupakan tahun roller coaster bagi gue. Di tahun ini, gue pernah berada di titik tertinggi hingga setiap hari gue habiskan dengan tertawa. Gue pun juga pernah berada di titik terendah hingga pernah berpikir "kuat gak ya gue jalanin hari ini ?"

Dan tahun 2019 ini alhamdulillah berhasil ditutup oleh lahirnya bisnis rintisan gue, yakni Belibro.id. Sebuah ending yang baik untuk mengakhiri tahun penuh pelajaran ini.

Kenalan dulu sama bisnis gue ya...

Belibro.id (username ig nya juga sama) ini bergerak di bidang jasa custom printing. Hal itu berawal dari keinginan gue yang mencoba memproduksi sendiri produk yang bersifat emosional dan limited edition, tapi dengan harga yang masih terjangkau.

Dengan pertimbangan matang, gue mencoba bekerjasama dengan salah satu supplier di kawasan Jakarta. Setelah gue survei dan cari tahu info seputar supplier tersebut, gue akhirnya sepakat untuk bekerjasama menjual produk dengan sistem custom printing.

Jadi dengan Belibro.id, pelanggan akan diberi kebebasan mendesain sendiri produknya dengan gambar yang mereka suka. Dengan desain yang se-emosional mungkin seperti menambahkan nama sendiri atau nama pasangannya.

Tapi saran sih jangan nama pasangan, karena pas udah putus bakalan gak akan bisa kepake lagi :))

Gue juga mencoba bermain resiko, yakni dengan memberikan pelanggan garansi 100 %, karena Belibro.id membebaskan pelanggannya meretur barang jika mereka tidak suka hasil desainnya.

Iya, meskipun beresiko, tapi gue memang mau kepuasan pelanggan nomor satu.

Dan gue harap, semoga Belibro.id bisa berkembang dan mampu mewujudkan resolusi konyol gue barusan. Aamiin.


Salah satu tampilan produk belibro.id


Mempunyai brand usaha dan novel sendiri memang merupakan impian gue sejak duduk di bangku kuliah. Hanya ada 2 itu yang ada di benak gue.

Menulis masih gue lakukan hingga sekarang. Meskipun tidak sesering di blog kayak dulu, karena gue lebih sering nulis artikel di platform berita. Kadang juga gue lanjutkan tulisan untuk novel yang kini sudah mencapai 4 BAB dari rencananya 16 BAB. InsyaAllah.

Gue juga sudah menyiapkan 2 proposal bisnis lagi yang akan gue pasarkan satu per satu setelah Belibro.id mampu mencapai omset yang gue inginkan. Semoga Allah SWT mudahkan. Aamiin.

Tentunya semua itu, gak akan gue terburu-buru selesaikan di tahun ini. InsyaAllah satu per satu gue lakukan, agar bisa menjadi prioritas, sehingga hasilnya jelas.

Doakan ya!

Selain resolusi diatas, gue juga berkeinginan untuk menjabat di pemerintah daerah, yakni sebagai Aparatur Sipil Negara alias ASN.

Jam kerja yang jelas dan tidak terlalu menyita waktu, gaji per bulan yang lumayan, hingga adanya jaminan di hari tua menjadi alasan gue kenapa berminat menjadi ASN. Selain itu, terjun langsung ke dalam birokrasi pemerintahan dan turut serta dalam pembangunan negara kayaknya seru juga.

Meskipun sejujurnya gue belum yakin sama kemampuan gue, namun ketika ada peluang, tetap harus dicoba.

Satu pesan Bokap gue yang gak pernah gue lupa,

"Kalo kamu mau lakuin sesuatu, ya lakuin aja. Jangan sampe nyesel. Masalah besar kecilnya peluang itu belakangan, yang penting coba dulu. Peluang 0,01 % juga disebut peluang, artinya masih ada harapan. Toh, rezeki semua Allah SWT yang ngatur, tugas kita cuma ikhtiar dan berdoa."

Melihat resolusi gue di tahun ini, gue sudah siap kalau tahun ini akan jadi tahun tersibuk gue. Akan banyak pengalaman dan pelajaran baru yang akan gue dapatkan. Bismillah.

Buat kalian juga, semoga resolusi kita semua di tahun ini bisa terwujud ya. Aamiin!

"Resolusi itu bukan sekedar harapan, tapi juga tujuan. Berikan harapan yang jelas, agar tujuanmu di tahun ini jelas."

Comments